Pekan Debut, 'Godzilla 2' Ditaksir Raih Rp49 M di Indonesia
Rumah Sahabat - Film Godzilla: King of the Monsters telah berhasil duduk di posisi puncak box office di pekan pertamanya. Film ini diprediksi mendapatkan US$49 juta di pasar domestik dan US$130 juta di pasar internasional.
Namun capaian itu tercatat di bawah prediksi analis box office sebelumnya dan perolehan film prekuelnya, Godzilla (2014) yang berhasil mengantongi US$93 juta di pekan pertama, dan Kong: Skull Island (2017) dengan US$61 juta.
Para analis sebelumnya memprediksi film ini mestinya mampu menghasilkan US$50-70 juta, hanya di pasar domestik. Padahal, film yang dibuat seharga US$200 juta ini ditayangkan di 4.108 lokasi di Amerika Utara.
Di sisi lain, menurut laporan Box Office Report, China menjadi penyumbang utama keuntungan bagi Godzilla 2. Tercatat, sebesar US$70 juta diprediksi berhasil dikumpulkan di Negeri Tirai Bambu dan dibawa Godzilla.
Setelah China, Jepang menyumbang sebesar US$8,4 juta. Hal ini tergolong kabar menggembirakan mengingat penonton Jepang biasanya lebih mengutamakan film lokal. Namun menimbang film Godzilla 2 ini diangkat dari film karya Jepang, maka perolehan cukup besar ini bisa dimaklumi.
Setelah China dan Jepang, Meksiko mengikuti dengan perolehan mencapai US$4,6 juta, Inggris Raya dengan US$4,4 juta, Taiwan dengan US$4,1 juta, dan Indonesia ditaksir menyumbang Godzilla 2 dengan US$3,5 juta atau sekitar Rp49,9 miliar.
Terkait dengan capaian Godzilla: The King of the Monsters yang di bawah perolehan film sebelumnya ini, pihak Warner Bros Pictures sebagai studio tampaknya tak ambil pusing.
"Tantangan dan gol bagi kami adalah memastikan penontonnya meluas," kata Jeff Goldstein, kepala distribusi domestik Warner Bros Pictures, seperti dikutip dari Variety.
"Film ini bergantung pada perluasan di luar basis penggemarnya," lanjutnya.
Berdasarkan data demografi, penonton film Godzilla ini masih didominasi dari kalangan laki-laki, sebanyak 67 persen. Di antara penonton tersebut, sebanyak 59 persennya adalah dari kalangan 25 tahun ke atas. Agen BandarQ
"Kabar bagusnya ada anak-anak yang liburan sekolah mulai pekan ini dan orang-orang yang sedang berlibur, jadi penontonnya akan tersedia setiap hari dalam sepekan mendatang," kata Goldstein.
Disutradarai oleh Michael Dougherty, Godzilla: King of the Monsters mengisahkan kelanjutan kisah monster reptil raksasa Godzilla melawan para monster Titan lainnya.
Kali ini, Godzilla melawan monster Ghidorah yang berbentuk naga bersayap dan berkepala tiga. Keduanya merupakan sesama monster waralaba asli Godzilla garapan Toho Production.
Namun Godzilla bukan hanya akan melawan Ghidorah yang kuat, ia juga akan melawan monster dari semesta yang sama, Rodan yang berbentuk burung purba Pteranodon.
Godzilla tayang pertama kali pada 1954 garapan Toho Production dan menjadi salah satu waralaba laris dari genre keiju atau film dengan monster besar yang menyerang kota.
Namun capaian itu tercatat di bawah prediksi analis box office sebelumnya dan perolehan film prekuelnya, Godzilla (2014) yang berhasil mengantongi US$93 juta di pekan pertama, dan Kong: Skull Island (2017) dengan US$61 juta.
Para analis sebelumnya memprediksi film ini mestinya mampu menghasilkan US$50-70 juta, hanya di pasar domestik. Padahal, film yang dibuat seharga US$200 juta ini ditayangkan di 4.108 lokasi di Amerika Utara.
Di sisi lain, menurut laporan Box Office Report, China menjadi penyumbang utama keuntungan bagi Godzilla 2. Tercatat, sebesar US$70 juta diprediksi berhasil dikumpulkan di Negeri Tirai Bambu dan dibawa Godzilla.
Setelah China, Jepang menyumbang sebesar US$8,4 juta. Hal ini tergolong kabar menggembirakan mengingat penonton Jepang biasanya lebih mengutamakan film lokal. Namun menimbang film Godzilla 2 ini diangkat dari film karya Jepang, maka perolehan cukup besar ini bisa dimaklumi.
Setelah China dan Jepang, Meksiko mengikuti dengan perolehan mencapai US$4,6 juta, Inggris Raya dengan US$4,4 juta, Taiwan dengan US$4,1 juta, dan Indonesia ditaksir menyumbang Godzilla 2 dengan US$3,5 juta atau sekitar Rp49,9 miliar.
Terkait dengan capaian Godzilla: The King of the Monsters yang di bawah perolehan film sebelumnya ini, pihak Warner Bros Pictures sebagai studio tampaknya tak ambil pusing.
"Tantangan dan gol bagi kami adalah memastikan penontonnya meluas," kata Jeff Goldstein, kepala distribusi domestik Warner Bros Pictures, seperti dikutip dari Variety.
"Film ini bergantung pada perluasan di luar basis penggemarnya," lanjutnya.
Berdasarkan data demografi, penonton film Godzilla ini masih didominasi dari kalangan laki-laki, sebanyak 67 persen. Di antara penonton tersebut, sebanyak 59 persennya adalah dari kalangan 25 tahun ke atas. Agen BandarQ
"Kabar bagusnya ada anak-anak yang liburan sekolah mulai pekan ini dan orang-orang yang sedang berlibur, jadi penontonnya akan tersedia setiap hari dalam sepekan mendatang," kata Goldstein.
Disutradarai oleh Michael Dougherty, Godzilla: King of the Monsters mengisahkan kelanjutan kisah monster reptil raksasa Godzilla melawan para monster Titan lainnya.
Kali ini, Godzilla melawan monster Ghidorah yang berbentuk naga bersayap dan berkepala tiga. Keduanya merupakan sesama monster waralaba asli Godzilla garapan Toho Production.
Namun Godzilla bukan hanya akan melawan Ghidorah yang kuat, ia juga akan melawan monster dari semesta yang sama, Rodan yang berbentuk burung purba Pteranodon.
Godzilla tayang pertama kali pada 1954 garapan Toho Production dan menjadi salah satu waralaba laris dari genre keiju atau film dengan monster besar yang menyerang kota.
No comments
Note: Only a member of this blog may post a comment.