Erupsi Dukono, Pemda Disebut Tak Larang Pendakian
Rumah Sahabat - Pos pemantau Gunung Dukono merekomendasikan tak ada aktivitas di sekitar gunung. Namun, Pemerintah Kabupaten Halmahera Utara, Maluku Utara, disebut belum menutup jalur pendakian dan hanya memberi imbauan.
Pasalnya, saat ini gunung setinggi 1.229 meter di atas permukaan laut (mdpl) itu masih aktif mengeluarkan abu vulkanik yang menyebabkan ditutupnya dua bandara untuk sementara waktu.
Pada Minggu (23/6), Dukono terpantau tertutup abu vulkanik dengan ketinggian asap mencapai 400 meter. Kepala Pos Pemantau Dukono, Iwan Amat, melaporkan abu tertiup mengarah ke utara dan timur laut dengan tingkat kegempaan tremor amplitudo 0,5 sampai 2 milimeter.
"Kami merekomendasikan agar tidak ada aktivitas masyarakat atau pengunjung dalam radius 2 kilometer dari Kawah Malupang Warirang," paparnya kepada CNNIndonesia.com, Minggu (23/6).
Iwan mengatakan pihaknya tak berwenang menutup jalur pendakian ke Dukono. Pos Pemantau hanya memberikan rekomendasi kondisi gunung kepada Pemkab. Pemkab lah yang harus memutuskan tentang penutupan jalur pendakian.
"Dalam aktivitas Gunung Dukono kami hanya memberikan rekomendasi sesuai dengan tingkat kegiatan gunung dan selanjutnya Pemda yang menindaklanjuti," ujarnya.
Pemkab sendiri belum memutuskan penutupan jalur pendakian. Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Halmahera Utara Abner Manery menuturkan Pemkab hanya mengeluarkan imbauan. Agen BandarQ
Pasalnya, di sekitar pintu masuk Gunung Dukono sudah ada kantor Pengamat Gunung dan petugasnya. Status Dukono sendiri hingga kini masih Waspada Level II.
"Pada prinsipnya BPBD bersama-sama dengan tim pemantau Dukono selalu mengimbau agar masyarakat dilarang mendaki atau mendekat dalam radius tertentu. Masih bersifat imbauan," kata dia.
Sebelumnya, Bandara Gamarmalamo di Galela, Halmahera Utara dan Bandara Leo Wattimena di Pulau Morotai sudah ditutup sementara waktu. Kedua bandara itu sama-sama terdampak abu vulkanik. Penerbangan Wings Air rute Galela-Manado dan Ternate-Morotai pun dibatalkan untuk sementara.
Pasalnya, saat ini gunung setinggi 1.229 meter di atas permukaan laut (mdpl) itu masih aktif mengeluarkan abu vulkanik yang menyebabkan ditutupnya dua bandara untuk sementara waktu.
Pada Minggu (23/6), Dukono terpantau tertutup abu vulkanik dengan ketinggian asap mencapai 400 meter. Kepala Pos Pemantau Dukono, Iwan Amat, melaporkan abu tertiup mengarah ke utara dan timur laut dengan tingkat kegempaan tremor amplitudo 0,5 sampai 2 milimeter.
"Kami merekomendasikan agar tidak ada aktivitas masyarakat atau pengunjung dalam radius 2 kilometer dari Kawah Malupang Warirang," paparnya kepada CNNIndonesia.com, Minggu (23/6).
Iwan mengatakan pihaknya tak berwenang menutup jalur pendakian ke Dukono. Pos Pemantau hanya memberikan rekomendasi kondisi gunung kepada Pemkab. Pemkab lah yang harus memutuskan tentang penutupan jalur pendakian.
"Dalam aktivitas Gunung Dukono kami hanya memberikan rekomendasi sesuai dengan tingkat kegiatan gunung dan selanjutnya Pemda yang menindaklanjuti," ujarnya.
Pemkab sendiri belum memutuskan penutupan jalur pendakian. Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Halmahera Utara Abner Manery menuturkan Pemkab hanya mengeluarkan imbauan. Agen BandarQ
Pasalnya, di sekitar pintu masuk Gunung Dukono sudah ada kantor Pengamat Gunung dan petugasnya. Status Dukono sendiri hingga kini masih Waspada Level II.
"Pada prinsipnya BPBD bersama-sama dengan tim pemantau Dukono selalu mengimbau agar masyarakat dilarang mendaki atau mendekat dalam radius tertentu. Masih bersifat imbauan," kata dia.
Sebelumnya, Bandara Gamarmalamo di Galela, Halmahera Utara dan Bandara Leo Wattimena di Pulau Morotai sudah ditutup sementara waktu. Kedua bandara itu sama-sama terdampak abu vulkanik. Penerbangan Wings Air rute Galela-Manado dan Ternate-Morotai pun dibatalkan untuk sementara.
No comments
Note: Only a member of this blog may post a comment.