Waspada Overeating saat Berbuka Puasa
Rumah Sahabat - Memasuki bulan Ramadan, pilihan menu berbuka puasa kian beragam. Tak bisa dimungkiri, deretan menu 'musiman' bulan suci ini sulit untuk ditolak.
Kalap akan beragam menu makanan bisa membuat Anda mengalami overeating alias terlalu banyak makan. Mereka yang mengalami kondisi ini akan mengonsumsi makanan dengan jumlah kalori yang lebih banyak daripada yang diperlukan.
"Overeating itu makan berlebihan dan cepat," ujar ahli kesehatan, dr Maria Charlotte, beberapa waktu lalu.
Wanita yang akrab disapa dr Cherry ini menjelaskan bahwa tubuh berada dalam kondisi metabolisme yang baik saat puasa. Di luar masa puasa, penyerapan makronutrisi akan lebih besar daripada mikronutrisi.
Hal ini membuat tubuh akan menyerap segala jenis nutrisi yang masuk dengan optimal di bulan puasa. "Mau zat yang baik, yang buruk, terserap semua," ujar Cherry.
Kondisi overeating, kata Cherry, membuat seseorang makan tanpa peduli apa yang masuk ke dalam tubuh. Kondisi ini jelas jadi ancaman saat berpuasa. Pasalnya, setelah menahan lapar dan dahaga selama beberapa jam, seseorang cenderung akan melahap apapun secara tak terkendali.
Bukannya manfaat kesehatan yang didapat, seseorang justru akan memanen gangguan kesehatan. Ada beberapa dampak buruk overeating terhadap kesehatan seperti rasa kantuk menerus, berat badan naik, hingga kulit kusam.
Dengan sederet dampak buruk itu, kata Cherry, overeating jelas harus dicegah. Salah satunya dengan menghindari makanan dengan kandungan gula tinggi saat sahur. Pasalnya, di waktu itu, tubuh belum siap menerima makanan.
Sementara saat berbuka puasa, Cherry menyarankan Anda untuk mengonsumsi makanan manis. Puasa selama 12 jam membuat tubuh mengalami penurunan kadar gula darah. Makanan manis diperlukan untuk mengembalikan kesegaran tubuh. Agen BandarQ
Selain itu, siapkan pula asupan protein untuk tubuh sebagai sumber tenaga seperti daging ayam, sapi, atau ikan. Nutrisi lain bisa masuk melalui karbohidrat, lemak, vitamin, dan mineral lewat buah dan sayur.
Cherry juga menyarankan untuk mengambil jarak selama satu jam setelah aktivitas makan terakhir sebelum tidur.
"Kalaupun mau makan [terakhir di malam hari], makan yang mengandung protein. Yang suka dessert, cari yang glutten free dan sugar free," ujar Cherry.
Kalap akan beragam menu makanan bisa membuat Anda mengalami overeating alias terlalu banyak makan. Mereka yang mengalami kondisi ini akan mengonsumsi makanan dengan jumlah kalori yang lebih banyak daripada yang diperlukan.
"Overeating itu makan berlebihan dan cepat," ujar ahli kesehatan, dr Maria Charlotte, beberapa waktu lalu.
Wanita yang akrab disapa dr Cherry ini menjelaskan bahwa tubuh berada dalam kondisi metabolisme yang baik saat puasa. Di luar masa puasa, penyerapan makronutrisi akan lebih besar daripada mikronutrisi.
Hal ini membuat tubuh akan menyerap segala jenis nutrisi yang masuk dengan optimal di bulan puasa. "Mau zat yang baik, yang buruk, terserap semua," ujar Cherry.
Kondisi overeating, kata Cherry, membuat seseorang makan tanpa peduli apa yang masuk ke dalam tubuh. Kondisi ini jelas jadi ancaman saat berpuasa. Pasalnya, setelah menahan lapar dan dahaga selama beberapa jam, seseorang cenderung akan melahap apapun secara tak terkendali.
Bukannya manfaat kesehatan yang didapat, seseorang justru akan memanen gangguan kesehatan. Ada beberapa dampak buruk overeating terhadap kesehatan seperti rasa kantuk menerus, berat badan naik, hingga kulit kusam.
Dengan sederet dampak buruk itu, kata Cherry, overeating jelas harus dicegah. Salah satunya dengan menghindari makanan dengan kandungan gula tinggi saat sahur. Pasalnya, di waktu itu, tubuh belum siap menerima makanan.
Sementara saat berbuka puasa, Cherry menyarankan Anda untuk mengonsumsi makanan manis. Puasa selama 12 jam membuat tubuh mengalami penurunan kadar gula darah. Makanan manis diperlukan untuk mengembalikan kesegaran tubuh. Agen BandarQ
Selain itu, siapkan pula asupan protein untuk tubuh sebagai sumber tenaga seperti daging ayam, sapi, atau ikan. Nutrisi lain bisa masuk melalui karbohidrat, lemak, vitamin, dan mineral lewat buah dan sayur.
Cherry juga menyarankan untuk mengambil jarak selama satu jam setelah aktivitas makan terakhir sebelum tidur.
"Kalaupun mau makan [terakhir di malam hari], makan yang mengandung protein. Yang suka dessert, cari yang glutten free dan sugar free," ujar Cherry.
No comments
Note: Only a member of this blog may post a comment.