Bulan Puasa, DKI Tetap Bagi Makanan Tambahan ke Anak Sekolah
Rumah Sahabat - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta akan tetap membagikan makanan tambahan kepada anak sekolah meski bulan Ramadan.
Kepala Dinas Pendidikan DKI Ratiyono mengatakan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan tetap menempatkan program yang termasuk ke dalam Pemberian Makanan Tambahan Anak Sekolah (PMTAS) ini boleh dibawa pulang oleh peserta didik.
"Karena sudah masuk dalam program 1 bulan, makanannya bisa dibawa pulang makanya kita pilih jenis makanannya yang awet seperti buah susu kemasan. Jadi kemas dan bawa pulang," kata Ratiyono di Jakarta, Rabu (8/5).
Ratiyono menyatakan dari program itu bisa jadi diperlebar dengan program buka puass bersama dengan perusahaan dan orangtua. Makanan tambahan bisa jadi diperoleh dari acara-acara yang dikomandoi oleh pihak sekolah juga.
"Kalau sekolah bisa kolaborasi dengan orang tua, donatur itu positif boleh. Misalnya buka puasa bersama dengan PD Pasar Jaya, dia siapin makan, ya boleh. Tapi kalau di situ ada orang tua yang membantu, boleh. Yang penting tidak boleh maksa dan tidak boleh buat gaduh," jelas dia.
Ratiyono berpesan agar menu buka puasa yang dilaksanakan pun harus memiliki vitamin bagi anak didik. Diharapkan sekolah bisa bersama-sama dengan perusahaan dan orangtua murid untuk menyediakan makanan tambahan. Agen BandarQ
"Harus ada komunikasi yang baik dengan para orang tua. Ya kalau hanya buka puasa, sekali makan itu saya kira kalau cari sponsor yang memadai, Milo, boleh sediain makan," tegas dia.
Diketahui, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menguncurkan dana Rp324 miliar untuk memberikan makanan tambahan kepada anak sekolah di DKI. Dana itu untuk diberikan makanan kepada 144.722 anak didik mulai PAUD, SLB dan SD dari 459 sekolah.
Adapun sekolah terdiri dari, 75 sekolah Satuan Pendidikan Anak Usia Dini Negeri (SPAUDN), 375 Sekolah Dasar Negeri (SDN), dan 9 Sekolah Luar Biasa Negeri (SLBN).
Kepala Dinas Pendidikan DKI Ratiyono mengatakan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan tetap menempatkan program yang termasuk ke dalam Pemberian Makanan Tambahan Anak Sekolah (PMTAS) ini boleh dibawa pulang oleh peserta didik.
"Karena sudah masuk dalam program 1 bulan, makanannya bisa dibawa pulang makanya kita pilih jenis makanannya yang awet seperti buah susu kemasan. Jadi kemas dan bawa pulang," kata Ratiyono di Jakarta, Rabu (8/5).
Ratiyono menyatakan dari program itu bisa jadi diperlebar dengan program buka puass bersama dengan perusahaan dan orangtua. Makanan tambahan bisa jadi diperoleh dari acara-acara yang dikomandoi oleh pihak sekolah juga.
"Kalau sekolah bisa kolaborasi dengan orang tua, donatur itu positif boleh. Misalnya buka puasa bersama dengan PD Pasar Jaya, dia siapin makan, ya boleh. Tapi kalau di situ ada orang tua yang membantu, boleh. Yang penting tidak boleh maksa dan tidak boleh buat gaduh," jelas dia.
Ratiyono berpesan agar menu buka puasa yang dilaksanakan pun harus memiliki vitamin bagi anak didik. Diharapkan sekolah bisa bersama-sama dengan perusahaan dan orangtua murid untuk menyediakan makanan tambahan. Agen BandarQ
"Harus ada komunikasi yang baik dengan para orang tua. Ya kalau hanya buka puasa, sekali makan itu saya kira kalau cari sponsor yang memadai, Milo, boleh sediain makan," tegas dia.
Diketahui, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menguncurkan dana Rp324 miliar untuk memberikan makanan tambahan kepada anak sekolah di DKI. Dana itu untuk diberikan makanan kepada 144.722 anak didik mulai PAUD, SLB dan SD dari 459 sekolah.
Adapun sekolah terdiri dari, 75 sekolah Satuan Pendidikan Anak Usia Dini Negeri (SPAUDN), 375 Sekolah Dasar Negeri (SDN), dan 9 Sekolah Luar Biasa Negeri (SLBN).
No comments
Note: Only a member of this blog may post a comment.