Incar Wisatawan Lewat GrabBajay
Rumah Sahabat - Grab bekerja sama dengan Kementerian Pariwisata meluncurkan GrabBajay untuk mendorong program 'Wonderful Indonesia'. Program ini menargetkan 20 juta wisatawan mancanegara untuk berkunjung ke Indonesia pada 2019.
President Grab Ridzki Kramadibrata mengatakan layanan ini akan meningkatkan pendapatan dan fungsi para supir bajay. Dengan adanya teknologi Grab, supir bajay bisa menjadi atraksi yang menarik bagi para wisatawan mancanegara.
"Siapa bilang kendaraan roda tiga ketinggalan zaman? Dengan penggunaan teknologi, bajay tidak akan ketinggalan jaman. Justru meningkatkan potensi fungsi menjadi atraksi wisata, bukan hanya transportasi," kata Ridzki saat peluncuran GrabBajay di Jakarta Barat, Senin (24/6).
Menurut Ridzki, bajay adalah transportasi unik khas Jakarta. Dengan adanya teknologi Grab, supir Bajay bisa menjangkau lebih banyak wisatawan mancanegara
"Dengan adanya teknologi ini. Bajay menjadi kendaraan yang hype dan tidak kendaraan yang dianggap sudah ketinggalan jaman ini. Sekarang kita lihat yang itu turis yang foto dengan kendaraan unik khas Jakarta," kata Ridzki.
Dari sisi wisatawan, teknologi juga memastikan harga tarif yang pasti, juga ketersediaan bajay dalam aplikasi. Agen BandarQ
"Saya sebutkan adalah kepastian. Dengan digital bisa menangani soal visibilitas, terkait kepastian barang dan harga. Itu elemen yang disukai para turis," kata Ridzki.
Dalam kesempatan yang sama, Menteri Pariwisata Arief Yahya mengatakan para supir bajay bisa menjadi duta wisata bagi para tamu mancanegara.
"Saya harap ini akan permudah wisatawan dan tingkatkan pelayanan yang saya yakin juga tingkatkan pendapatan para pengemudi. Wisatawan itu suka yang unik. Saya yakin Grab Bajay akan jadi daya tarik tersendiri bagi para wisatawan ke Indonesia," kata Arief.
Saat ini layanan GrabBajay telah tersedia di lima titik utama yang tersebar di wilayah Jakarta Pusat, yakni Stasiun Jakarta Kota, ITC Mangga Dua, Stasiun Mangga Besar, Stasiun Sawah Besar, dan Pasar Baru dengan tarif sebesar Rp3.000 per kilometer.
Terkait moda transportasi unik, tak hanya GrabBajay, Grab juga memiliki GrabBetor di Medan dan GrabBentor di Gorontalo.
President Grab Ridzki Kramadibrata mengatakan layanan ini akan meningkatkan pendapatan dan fungsi para supir bajay. Dengan adanya teknologi Grab, supir bajay bisa menjadi atraksi yang menarik bagi para wisatawan mancanegara.
"Siapa bilang kendaraan roda tiga ketinggalan zaman? Dengan penggunaan teknologi, bajay tidak akan ketinggalan jaman. Justru meningkatkan potensi fungsi menjadi atraksi wisata, bukan hanya transportasi," kata Ridzki saat peluncuran GrabBajay di Jakarta Barat, Senin (24/6).
Menurut Ridzki, bajay adalah transportasi unik khas Jakarta. Dengan adanya teknologi Grab, supir Bajay bisa menjangkau lebih banyak wisatawan mancanegara
"Dengan adanya teknologi ini. Bajay menjadi kendaraan yang hype dan tidak kendaraan yang dianggap sudah ketinggalan jaman ini. Sekarang kita lihat yang itu turis yang foto dengan kendaraan unik khas Jakarta," kata Ridzki.
Dari sisi wisatawan, teknologi juga memastikan harga tarif yang pasti, juga ketersediaan bajay dalam aplikasi. Agen BandarQ
"Saya sebutkan adalah kepastian. Dengan digital bisa menangani soal visibilitas, terkait kepastian barang dan harga. Itu elemen yang disukai para turis," kata Ridzki.
Dalam kesempatan yang sama, Menteri Pariwisata Arief Yahya mengatakan para supir bajay bisa menjadi duta wisata bagi para tamu mancanegara.
"Saya harap ini akan permudah wisatawan dan tingkatkan pelayanan yang saya yakin juga tingkatkan pendapatan para pengemudi. Wisatawan itu suka yang unik. Saya yakin Grab Bajay akan jadi daya tarik tersendiri bagi para wisatawan ke Indonesia," kata Arief.
Saat ini layanan GrabBajay telah tersedia di lima titik utama yang tersebar di wilayah Jakarta Pusat, yakni Stasiun Jakarta Kota, ITC Mangga Dua, Stasiun Mangga Besar, Stasiun Sawah Besar, dan Pasar Baru dengan tarif sebesar Rp3.000 per kilometer.
Terkait moda transportasi unik, tak hanya GrabBajay, Grab juga memiliki GrabBetor di Medan dan GrabBentor di Gorontalo.
No comments
Note: Only a member of this blog may post a comment.