Tidak Sarapan Tingkatkan Risiko Kematian
Rumah Sahabat - Tidak sarapan di pagi hari berhubungan dengan kematian dini. Penelitian terbaru menunjukkan bahwa meninggalkan sarapan secara signifikan meningkatkan risiko kematian terkait dengan penyakit kardiovaskular seperti gangguan jantung dan stroke.
Studi yang baru saja dipublikasikan di Journal of the American College of Cardiology menemukan bahwa orang yang tidak pernah sarapan memiliki risiko kematian karena penyakit kardiovaskular sebanyak 87 persen lebih tinggi dibandingkan yang sarapan setiap hari.
"Penelitian kami adalah salah satu yang menyediakan bukti untuk mendukung manfaat jangka panjang dari sarapan," ujar pemimpin penelitian dari University of Iowa, Wei Bao, mengutip SahabatQQ. Secara tradisional, sarapan dinilai sebagai menu makan paling penting dalam satu hari.
Penelitian melibatkan data dari 6.550 orang dewasa di Amerika Serikat yang melaporkan seberapa sering mereka sarapan ke National Health and Nutrition Examination Survey dari tahun 1988 hingga 1994.
Dari data itu, ditemukan 5,1 persen orang dewasa tidak pernah mengonsumsi sarapan, 10,9 persen jarang sarapan, 25 persen sarapan pada beberapa hari, dan 59 persen sarapan setiap hari.
Peneliti lalu menganalisis hubungan seberapa sering orang sarapan dengan kematian, khususnya kematian terkait dengan kesehatan jantung.
Hasilnya, dibandingkan dengan mereka yang mengonsumsi sarapan setiap hari, orang dewasa yang tidak pernah sarapan memiliki risiko lebih tinggi meninggal terkait penyakit jantung dan stroke. Hubungan itu signifikan dan independen terhadap status sosial ekonomi, indeks massa tubuh, dan faktor risiko penyakit kardiovaskular.
"Sejauh pengetahuan kami, ini adalah analisis prospektif pertama melewatkan sarapan dan risiko kematian kardiovaskular. Temuan kami sejalan dan didukung oleh penelitian sebelumnya yang secara konsisten menunjukkan bahwa melewatkan sarapan terkait dengan faktor-faktor risiko kuat untuk kematian akibat kardiovaskular," ucap Bao. Agen BandarQ
Kendati demikian, peneliti menyatakan diperlukan lebih banyak studi untuk mengetahui hubungan lebih jauh antara melewatkan sarapan dengan penyakit jantung.
Penyakit kardiovaskular, terutama penyakit jantung dan stroke adalah penyebab utama kematian di dunia dan juga Indonesia. Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), terdapat 15,2 juta kematian akibat penyakit jantung dan stroke pada 2016.
Studi yang baru saja dipublikasikan di Journal of the American College of Cardiology menemukan bahwa orang yang tidak pernah sarapan memiliki risiko kematian karena penyakit kardiovaskular sebanyak 87 persen lebih tinggi dibandingkan yang sarapan setiap hari.
"Penelitian kami adalah salah satu yang menyediakan bukti untuk mendukung manfaat jangka panjang dari sarapan," ujar pemimpin penelitian dari University of Iowa, Wei Bao, mengutip SahabatQQ. Secara tradisional, sarapan dinilai sebagai menu makan paling penting dalam satu hari.
Penelitian melibatkan data dari 6.550 orang dewasa di Amerika Serikat yang melaporkan seberapa sering mereka sarapan ke National Health and Nutrition Examination Survey dari tahun 1988 hingga 1994.
Dari data itu, ditemukan 5,1 persen orang dewasa tidak pernah mengonsumsi sarapan, 10,9 persen jarang sarapan, 25 persen sarapan pada beberapa hari, dan 59 persen sarapan setiap hari.
Peneliti lalu menganalisis hubungan seberapa sering orang sarapan dengan kematian, khususnya kematian terkait dengan kesehatan jantung.
Hasilnya, dibandingkan dengan mereka yang mengonsumsi sarapan setiap hari, orang dewasa yang tidak pernah sarapan memiliki risiko lebih tinggi meninggal terkait penyakit jantung dan stroke. Hubungan itu signifikan dan independen terhadap status sosial ekonomi, indeks massa tubuh, dan faktor risiko penyakit kardiovaskular.
"Sejauh pengetahuan kami, ini adalah analisis prospektif pertama melewatkan sarapan dan risiko kematian kardiovaskular. Temuan kami sejalan dan didukung oleh penelitian sebelumnya yang secara konsisten menunjukkan bahwa melewatkan sarapan terkait dengan faktor-faktor risiko kuat untuk kematian akibat kardiovaskular," ucap Bao. Agen BandarQ
Kendati demikian, peneliti menyatakan diperlukan lebih banyak studi untuk mengetahui hubungan lebih jauh antara melewatkan sarapan dengan penyakit jantung.
Penyakit kardiovaskular, terutama penyakit jantung dan stroke adalah penyebab utama kematian di dunia dan juga Indonesia. Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), terdapat 15,2 juta kematian akibat penyakit jantung dan stroke pada 2016.
No comments
Note: Only a member of this blog may post a comment.