Rupiah Mulai Lewati Rp14.200 per Dolar AS
Rumah Sahabat - Nilai tukar rupiah berada di posisi Rp14.210 per dolar AS pada perdagangan pasar spot Selasa (29/4) sore. Rupiah melemah 0,08 persen dibandingkan penutupan Jumat (26/4), yakni Rp14.199 per dolar AS.
Sementara itu, kurs referensi Bank Indonesia Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) menempatkan rupiah di posisi Rp14.188 per dolar AS, di mana posisi ini sama dengan hari Jumat (26/4) kemarin.
Hari ini, sebagian besar mata uang utama Asia menguat terhadap dolar AS. Baht Thailand menguat 0,01 persen, dolar Hong Kong menguat 0,01 persen, peso Filipina menguat 0,02 persen, dan dolar Singapura menguat 0,07 persen. Kemudian, won Korea Selatan menguat 0,2 persen. Disusul rupee India sebesar 0,35 persen.
Di sisi lain, terdapat pula mata uang yang melemah, seperti ringgit Malaysia sebesar 0,03 persen, yuan China sebesar 0,05 persen, dan yen Jepang sebesar 0,15 persen.
Sementara itu, penguatan terhadap dolar AS juga terjadi di negara maju, di mana poundsterling Inggris menguat 0,19 persen, euro menguat 0,13 persen, dan dolar Australia menguat 0,2 persen.
Direktur Utama PT Garuda Berjangka Ibrahim mengatakan pelemahan rupiah terjadi di tengah indeks dolar AS yang seharusnya melemah terhadap mata uang lainnya.
Menurut dia, investor seharusnya belum terlalu optimis dengan ekonomi AS setelah Produk Domestik Bruto (PDB) AS di kuartal I mencatat 3,2 persen secara tahunan atau melebihi ekspektasi 2,2 persen. Sebab, inflasi inti secara kuartal masih terbilang lambat, sehingga ada kemungkinan bank sentral AS masih bersuara dovish sepanjang tahun ini. Agen BandarQ
Kendati begitu, ada kemungkinan investor cenderung menunggu (wait and see) terhadap hasil dari kunjungan Menteri Keuangan AS Steven Mnuchin dan Kepala Perwakilan Dagang AS Robert Lighthizer ke Beijing Selasa (30/4) besok, untuk membicarakan negosiasi perang dagang.
Menteri Keuangan AS Steven Mnuchin dan Kepala Perwakilan Dagang AS Robert Lighthizer diketahui akan bertandang ke China untuk melanjutkan proses negosiasi dagang.
Isu perang dagang sangat penting mengingat AS dan China adalah dua negara yang berperan di pertumbuhan ekonomi global. Selain itu, China pun merupakan mitra dagang utama dari Indonesia.
"Sambil menunggu kabar terbaru dari Beijing, pelaku pasar enggan terlalu agresif karena belum tahu bagaimana perkembangan di sana. Bisa saja pembicaraan buntu karena kedua pihak tidak menemukan solusi. Kalau mereka hanya sekadar bertemu atau berdialog, pelaku pasar juga tampaknya sudah bosan," tandasnya.
Sementara itu, kurs referensi Bank Indonesia Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) menempatkan rupiah di posisi Rp14.188 per dolar AS, di mana posisi ini sama dengan hari Jumat (26/4) kemarin.
Hari ini, sebagian besar mata uang utama Asia menguat terhadap dolar AS. Baht Thailand menguat 0,01 persen, dolar Hong Kong menguat 0,01 persen, peso Filipina menguat 0,02 persen, dan dolar Singapura menguat 0,07 persen. Kemudian, won Korea Selatan menguat 0,2 persen. Disusul rupee India sebesar 0,35 persen.
Di sisi lain, terdapat pula mata uang yang melemah, seperti ringgit Malaysia sebesar 0,03 persen, yuan China sebesar 0,05 persen, dan yen Jepang sebesar 0,15 persen.
Sementara itu, penguatan terhadap dolar AS juga terjadi di negara maju, di mana poundsterling Inggris menguat 0,19 persen, euro menguat 0,13 persen, dan dolar Australia menguat 0,2 persen.
Direktur Utama PT Garuda Berjangka Ibrahim mengatakan pelemahan rupiah terjadi di tengah indeks dolar AS yang seharusnya melemah terhadap mata uang lainnya.
Menurut dia, investor seharusnya belum terlalu optimis dengan ekonomi AS setelah Produk Domestik Bruto (PDB) AS di kuartal I mencatat 3,2 persen secara tahunan atau melebihi ekspektasi 2,2 persen. Sebab, inflasi inti secara kuartal masih terbilang lambat, sehingga ada kemungkinan bank sentral AS masih bersuara dovish sepanjang tahun ini. Agen BandarQ
Kendati begitu, ada kemungkinan investor cenderung menunggu (wait and see) terhadap hasil dari kunjungan Menteri Keuangan AS Steven Mnuchin dan Kepala Perwakilan Dagang AS Robert Lighthizer ke Beijing Selasa (30/4) besok, untuk membicarakan negosiasi perang dagang.
Menteri Keuangan AS Steven Mnuchin dan Kepala Perwakilan Dagang AS Robert Lighthizer diketahui akan bertandang ke China untuk melanjutkan proses negosiasi dagang.
Isu perang dagang sangat penting mengingat AS dan China adalah dua negara yang berperan di pertumbuhan ekonomi global. Selain itu, China pun merupakan mitra dagang utama dari Indonesia.
"Sambil menunggu kabar terbaru dari Beijing, pelaku pasar enggan terlalu agresif karena belum tahu bagaimana perkembangan di sana. Bisa saja pembicaraan buntu karena kedua pihak tidak menemukan solusi. Kalau mereka hanya sekadar bertemu atau berdialog, pelaku pasar juga tampaknya sudah bosan," tandasnya.
No comments
Note: Only a member of this blog may post a comment.